Monday, October 22, 2012

Trip to KL-Melaka-Jakarta

Tiba saatnya memulai perjalanan check up ke melaka (menemani ortu).Awal kita memakai maskapai Airasia karena selain tidak perlu transit, jam yg pas, dan ada jurusan langsung dari Yogya ke KL (Kuala Lumpur).Sewaktu di pesawat saya mulai ditanya:"apakah ibu hamil?" saya jawab "iya" kemudian pramugari Airasia menyakan kembali "apakah ada surat dokter?dan mengisi form?", langsung saya serahkan surat dokter...tak berapa lama pramugari membawa form dan saya cukup menandatangi form tsb (kurang lebih hanya berisi bahwa bila terjadi sesuatu merupakan tanggung jawab pribadi). Setiba di airport KL kita melanjutkan perjalanan ke Melaka naik mobil sewa seharga 160rm (4orang penumpang) dan menginap di hotel Fenix (cukup dekat dengan RS Mahkota,non lift). Setelah semua urusan selesai selama 3hari di Melaka sambil refreshing ke Dataran Pahlawan, kita check out (kena denda 20rm krn terlambat check out harusnya tepat jam 12 check out hotelnya). Langsung deh lanjut naik mobil sewa lagi dari Melaka ke KL 180rm & menginap di Radius hotel (letak strategis, area bukit bintang dekat dengan sungei wang&mall) hanya saja hotel tidak direnovasi sering ada air bocor di kamar mandi hotel. Akhirnya kita pindah room dr lantai 7 ke lantai 12. Setelah puas shopping di mall selama 2 hari, kita check out dengan mobil sewa juga dr KL ke bandara KL lion air sebesar 100rm.

Nah..ini awal mula tragedi menggunakan pesawat Lion air. Sewaktu check in seperti biasa diminta surat keterangan dokter kandungan,akan tetapi anehnya pihak petugas check in Lion Air tidak mau menerima surat tsb&tdk bisa check in. Dengan alasan bahwa masa berlaku surat dokter min 3 hari dari jadwal berangkat pesawat. Saya ngotot kalau usia kandungan 5-6bulan bukankah masih layak melakukan penerbangan?Sedangkan petugas lion air mengatakan bahwa dilihat dari masa berlakunya surat dokter bukan usia kandungan. Untung suami saya membantu menjelaskan bahwa tdk ada aturan tertulis mengenai surat dokter,hanya usia kandungan7bulan keatas memang dilarang melakukan penerbangan. Akan tetapi petugas lion air tetap bersikukuh bahwa saya harus cek di klinik.
Sungguh sangat luar biasa anehnya, kemudian saya disuruh periksa ke klinik bandara. 
Ok..lahh dengan setengah hati saya mengalah, sesampai disana yg buat SHOCK adalah dikenakan lagi biaya konsul dokter 80rm plus surat dokter 20rm total 100 rm tdk diberi nota pula (total rp 315000). Yg periksa hanya dokter umum, tdk diusg, periksanya ngawurrr luarrr biasa hanya  pencet perut cuma bilang "ok perut keras" OMG!!! Dengan  sebal saya menyerahkan surat keterangan dokter ke petugas lion air. Kemudian kita menginap beberapa hari di Jakarta menengok keponakan serta saudara disana. Pulang dari Jakarta ke Jogja kebetulan menggunakan Lion air lagi. 

Sesampai di bandara kita sudah menunggu check in dr petugas Lion air yg lamaaa sekali,tiba di counter...buat SHOCK lagi, bahwa kita tidak bisa check in bagasi karena terlambat (dengan alasan min 45menit dari jadwal keberangkatan). Pdhl hanya telat 5 menit, masih sisa 40 menit untuk masuk pesawat, kita disuruh melakukan penjadwalan ulang, sampai di counter ternyata harus membayar 800 per org..BUSYETTT dahh...Kemudian kita menanyakan apakah ada jadwal Penerbangan untuk esok hari?petugas lion air menyatakan penuh alias full.Jika mau tetap hari ini,saking paniknya kita membayar per org 831rb.

Urusan tiket beres,ehhh kembali lagi urusan yg lama soal surat keterangan dokter ttg ibu hamil. Dari counter yg satu disuruh pindah counter yg lain,dgn meminta hal yg sama harus ke klinik lagi.Karena bete luar biasa sudah tiket dihanguskan,tdk dapat refund 10%,masih bayar 831rb, disuruh lagi bayar klinik. Spontan saya marah besar,tetap saya tdk mau periksa dan mengatakan bahwa kehamilan saya     hanya berusia 5bln. Toh jika periksa sama saja suruh menandatangi surat pernyataan bahwa pihak    maskapai penerbangan tdk mau tanggung jawab atas hal apapun yg terjadi. Lagipula tdk ada alasan  yg jelas pihak maskapai melarang bumil usia 5bln naik pesawat. Cuma cari2x uang dan memeras  customer saja. 

Jika ada yg mengalami hal serupa berarti memang pihak LION AIR BANYAK MELAKUKAN PENIPUAN.
Setelah usaha protes saya dikabulkan,dengan iseng2x suami saya lihat web check in Lion air untuk esok hari ada penerbangan/tdk. Ternyata ada penerbangan saudara2x, dan kita ditipu mentah2x oleh  petugas Lion air yg mengatakan serta menyatakan tdk ada penerbangan untuk esok hari tgl 23  oktober. Bahkan masih tersedia tiket promo hanya 405rb pula. Tapi sudah terlanjur membeli tiket yah sudahlahhh,cuma kecewa saja. Kok bisa2xnya pihak Lion air mencari uang dgn cara tdk Halal.
Begitulah perjalanan kita ada suka maupun duka. Tapi yg pasti saya rugi satu juta keatas gara2x Lion Air kapokkk sudah... Andai bisa melaporkan...

No comments:

Post a Comment